
KEBUN STROBERY SERANG, PURBALINGGA
-->
Begitu turun dari kendaraan dan memasuki kawasan perkebunan strarberry Purbalingga, hawa yang sejuk sangat terasa menyelimuti kawasan di kaki gunung Slamet itu, tepatnya di Pratin, Serang, kecamatan Tlagareja, kabupaten. Purbalingga, Jawa Tengah. Segaarr sekali.
Perjalanan menuju kawasan ini juga sangat menyenangkan, karena pemandangan khas pegunungan Slamet yang asri. Berjarak kurang lebih 25 KM arah utarakota Purbalingga yang juga terkenal dengan daerah wisata Owabong-Water Boom (tempat rekreasi air).
Perjalanan ke Serang, Karang reja bisa menempuh jalur purbalingga melewati kecamatan Mrebet menuju Serang/Kutabawa Kecamatan Tlagareja. Bisa juga melalui Gua lawa naik menuju ke Serang.
Kawasan perkebunan straberry yang tidak terlalu luas itu dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani Serang Sukses Makmur, Kecamatan Tlagareja. Dengan melibatkan remaja dan generasi muda setempat sebagai pengelola wisata agro 'ala rakyat' tersebut.
Perkebunan straberry ini dikelola oleh masyarakat sejak tahun 2005, dan dibuka untuk umum menjadi daerah wisata baru 3 tahunan." Ujar Ibu Kuswandari (42) yang berprofesi sebagai penjual warung makanan di lokasi kebun straberry.
Dengan biaya tiket masuk ke perkebunan sebesar Rp 7.500, pengunjung bisa berjalan-jalan ditengah kebun sambil memetik buah strawberry. Namun syaratnya tidak boleh dibawa pulang, jadi buah strawberry harus dinikmati ditempat!. Bagi pengunjung yang doyan buah strawberry, tentu sangat menyenangkan karena bisa makan buah strawbery sepuasnya. Bagi pengunjung yang sekedar mencicipi, juga menyenangkan karena serasa sedang memerik buah strawberry di kebun sendiri.
'Selain menikmati fantasi 'panen strawberry', pengunjung juga bisa menikmati sejuknya hawa perkebunan dengan menunggang kuda yang disewakan penduduk. Baru ada 3 (tiga) ekor kuda yang tersedia. Dengan biaya sewa kuda Rp 10.000, kita dapat menunggang kuda sendiri atau dikawal pemilik kuda, berjalan-jalan bak menir Belanda pada jaman penjajahan dulu.
Menurut Asih (24), seorang ibu rumah tangga yang berkunjung bersama keluarganya mengataan, "wisata seperti ini menjadi alternatif bagi keluarga yang hendak menikmati liburan dengan cara yang berbeda" ujarnya pada relawan reporter radio komunitas Shakti FM Merden-Banjarnegara.
Ia menambahkan, berkunjung ke kebun strawberry di Karangreja-Purbalingga selain bisa menikmati suasana perkebunan yang sejuk dan membeli oleh-oleh buah strawberry dengan harga murah, juga menikmati suasana kekeluargaan yang ramah. Mungkin karena konsep wisata ini direncanakan dan dikelola sendiri oleh warga setempat.
Secara terpisah, Ibu Kuswandari menambahkan bahwa kehadiran kebon strawberry sebagai agrowisata sangat membantu penduduk setempat.
/span>Warga sangat senang dengan kehadiran kebun strarberry karena membantu peningakatan ekonomi warga. Yang tadinya kami kesulitan menjual hasil panen buah strawberry, sekarang tidak lagi." ujarnya.
'''''''Agrowisata yang dikelola warga setempat tersebut sangat menarik. Dipinggiran kebun tersedia warung lesehan yang diperuntukkan bagi pengunjung beristirahat sambil meminum kopi hangat ditemanitempe mendoan khas purbalingga. Pemuda setempatlah yang mengelola kafe/warung tersebut. Selain juga ada beberapa warung sederhana di tepi lokasi parkir yang khusus dibuat secara swadaya, sayangnya lokasi parkir hanya ditimbun pasir dan batu tanpa diaspal, sehingga becek ketika musum hujan.
Warga setempat mengharapkan pemerintah bisa segera segera membantu penyediaan infrastruktur agrowisata di serang-Tlagareja. Tentu tanpa merusak tatanan konsep wisata bebasis komunitas yang telah terbangun..
Perjalanan menuju kawasan ini juga sangat menyenangkan, karena pemandangan khas pegunungan Slamet yang asri. Berjarak kurang lebih 25 KM arah utara
Perjalanan ke Serang, Karang reja bisa menempuh jalur purbalingga melewati kecamatan Mrebet menuju Serang/Kutabawa Kecamatan Tlagareja. Bisa juga melalui Gua lawa naik menuju ke Serang.
Kawasan perkebunan straberry yang tidak terlalu luas itu dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani Serang Sukses Makmur, Kecamatan Tlagareja. Dengan melibatkan remaja dan generasi muda setempat sebagai pengelola wisata agro 'ala rakyat' tersebut.
Perkebunan straberry ini dikelola oleh masyarakat sejak tahun 2005, dan dibuka untuk umum menjadi daerah wisata baru 3 tahunan." Ujar Ibu Kuswandari (42) yang berprofesi sebagai penjual warung makanan di lokasi kebun straberry.
Dengan biaya tiket masuk ke perkebunan sebesar Rp 7.500, pengunjung bisa berjalan-jalan ditengah kebun sambil memetik buah strawberry. Namun syaratnya tidak boleh dibawa pulang, jadi buah strawberry harus dinikmati ditempat!. Bagi pengunjung yang doyan buah strawberry, tentu sangat menyenangkan karena bisa makan buah strawbery sepuasnya. Bagi pengunjung yang sekedar mencicipi, juga menyenangkan karena serasa sedang memerik buah strawberry di kebun sendiri.
'Selain menikmati fantasi 'panen strawberry', pengunjung juga bisa menikmati sejuknya hawa perkebunan dengan menunggang kuda yang disewakan penduduk. Baru ada 3 (tiga) ekor kuda yang tersedia. Dengan biaya sewa kuda Rp 10.000, kita dapat menunggang kuda sendiri atau dikawal pemilik kuda, berjalan-jalan bak menir Belanda pada jaman penjajahan dulu.
Menurut Asih (24), seorang ibu rumah tangga yang berkunjung bersama keluarganya mengataan, "wisata seperti ini menjadi alternatif bagi keluarga yang hendak menikmati liburan dengan cara yang berbeda" ujarnya pada relawan reporter radio komunitas Shakti FM Merden-Banjarnegara.
Ia menambahkan, berkunjung ke kebun strawberry di Karangreja-Purbalingga selain bisa menikmati suasana perkebunan yang sejuk dan membeli oleh-oleh buah strawberry dengan harga murah, juga menikmati suasana kekeluargaan yang ramah. Mungkin karena konsep wisata ini direncanakan dan dikelola sendiri oleh warga setempat.
Secara terpisah, Ibu Kuswandari menambahkan bahwa kehadiran kebon strawberry sebagai agrowisata sangat membantu penduduk setempat.
/span>Warga sangat senang dengan kehadiran kebun strarberry karena membantu peningakatan ekonomi warga. Yang tadinya kami kesulitan menjual hasil panen buah strawberry, sekarang tidak lagi." ujarnya.
'''''''Agrowisata yang dikelola warga setempat tersebut sangat menarik. Dipinggiran kebun tersedia warung lesehan yang diperuntukkan bagi pengunjung beristirahat sambil meminum kopi hangat ditemani
Warga setempat mengharapkan pemerintah bisa segera segera membantu penyediaan infrastruktur agrowisata di serang-Tlagareja. Tentu tanpa merusak tatanan konsep wisata bebasis komunitas yang telah terbangun..
2 komentar:
wah lau saya seperti ini pengen banget
cuman saya blm sempat sob
,,hmmmmmm
Posting Komentar